E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Judi toto gelap (togel) seakan tidak pernah ada habis-habisnya. Selama sepekan ini, aparat Subdit Resmob Polda Metro Jaya membekuk bandar judi togel di 7 lokasi di Jakarta. Ironisnya, pelaku judi jenis togel ini adalah masyarakat ekonomi rendah.
"Judi togel ini kita jaring di beberapa tempat di Jaksel, Jakbar, Jaktim dan Tangerang. Selama satu minggu itu ada 7 LP," kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (16/12/2012).
Dalam kasus ini, polisi menangkap 9 tersangka yang diinisialkan FD, MD, ST, LN, MF, GT, SH, SW dan SR yang merupakan pemasang, pengecer dan pengepul. Mereka ditangkap di Jl Kolonel Sutomo III Kebon Pala, Jakarta Timur, Jl Taman Makam Bahagia, Pondok Aren, Tangsel, Gang Bunut, Pondok Rangon, Jaktim, Jl Kenanga Cijantung, Jaktim, Pom bensin Petukangan Selatan, Jaksel dan 2 lokasi di Kampung Pala, Mangga Besar, Jakarta Barat.
Dari para tersangka disita barang bukti berupa 2 unit mesin fax, uang tunai Rp 15 juta lebih, kalkulator, sejumlah bundel rekapan togel, sebuah buku Tafsir Mimpi, sejumlah handphone dan kupon kosong.
Praktek perjudian jenis togel ini dilakukan dengan cara memasang angka kepada pengecer dengan harga perlembar mulai dari Rp 1.000 untuk dua angka dan akan mendapatkan uang Rp 60 ribu jika angka yang keluar di akhir undian sesuai dengan angka yang dipasang atau dipertaruhkan.
Kemudian untuk pemasangan tiga angka akan mendapatkan uang Rp 400 ribu, sementara pemasangan empat angka akan mendapatkan Rp 2,5 juta dan seterusnya. Untuk pemasangan angka ini, pemain hanya tinggal SMS ke nomor HP milik pengecer.
Dijelaskan Herry, perjudian togel ini sudah dilakukan para tersangka sejak 1 tahun lalu. Keuntungan yang diperoleh para tersangka perhari mencapai Rp 250 ribu dan hingga ratusan juta untuk sebulan.
"Omsetnya bervariasi. Dari satu orang dari Jakarta Timur Rp 100 ribu per minggu," katanya.
Judi togel memang sudah lama tersebar di Jakarta. Konon, bandar besar judi togel ini berada di Singapura.
"Cara kerjanya ini setiap Rabu dan Sabtu. Jadi yang pasang itu harus terkumpul hingga sebelum jam 6 pagi, karena jam 6 pagi di Singapura akan diundi dan hasilnya nanti di fax ke Indonesia," terang seorang penyidik.
Permainan judi togel ini memang menggiurkan. Bagi masyarakat kalangan ekonomi bawah, hanya dengan memasang Rp 1.000 saja, mungkin bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 60 ribu. Namun, namanya saja judi, hanya bertaruh pada kemujuran semata.
"Iya kalau menang, untung banyak, kalau tidak malah jadi buntung. Rasa penasaran karena belum beruntung itulah yang membuat orang akhirnya melakukan judi terus-terusan," katanya.
Hukum di Indonesia, melarang setiap warga untuk berjudi. Atas perbuatan pidana itu, mereka dijerat Pasal 303 KUHP tentang perjudian.
Sumber : detik.com
Jakarta - Judi toto gelap (togel) seakan tidak pernah ada habis-habisnya. Selama sepekan ini, aparat Subdit Resmob Polda Metro Jaya membekuk bandar judi togel di 7 lokasi di Jakarta. Ironisnya, pelaku judi jenis togel ini adalah masyarakat ekonomi rendah.
"Judi togel ini kita jaring di beberapa tempat di Jaksel, Jakbar, Jaktim dan Tangerang. Selama satu minggu itu ada 7 LP," kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (16/12/2012).
Dalam kasus ini, polisi menangkap 9 tersangka yang diinisialkan FD, MD, ST, LN, MF, GT, SH, SW dan SR yang merupakan pemasang, pengecer dan pengepul. Mereka ditangkap di Jl Kolonel Sutomo III Kebon Pala, Jakarta Timur, Jl Taman Makam Bahagia, Pondok Aren, Tangsel, Gang Bunut, Pondok Rangon, Jaktim, Jl Kenanga Cijantung, Jaktim, Pom bensin Petukangan Selatan, Jaksel dan 2 lokasi di Kampung Pala, Mangga Besar, Jakarta Barat.
Dari para tersangka disita barang bukti berupa 2 unit mesin fax, uang tunai Rp 15 juta lebih, kalkulator, sejumlah bundel rekapan togel, sebuah buku Tafsir Mimpi, sejumlah handphone dan kupon kosong.
Praktek perjudian jenis togel ini dilakukan dengan cara memasang angka kepada pengecer dengan harga perlembar mulai dari Rp 1.000 untuk dua angka dan akan mendapatkan uang Rp 60 ribu jika angka yang keluar di akhir undian sesuai dengan angka yang dipasang atau dipertaruhkan.
Kemudian untuk pemasangan tiga angka akan mendapatkan uang Rp 400 ribu, sementara pemasangan empat angka akan mendapatkan Rp 2,5 juta dan seterusnya. Untuk pemasangan angka ini, pemain hanya tinggal SMS ke nomor HP milik pengecer.
Dijelaskan Herry, perjudian togel ini sudah dilakukan para tersangka sejak 1 tahun lalu. Keuntungan yang diperoleh para tersangka perhari mencapai Rp 250 ribu dan hingga ratusan juta untuk sebulan.
"Omsetnya bervariasi. Dari satu orang dari Jakarta Timur Rp 100 ribu per minggu," katanya.
Judi togel memang sudah lama tersebar di Jakarta. Konon, bandar besar judi togel ini berada di Singapura.
"Cara kerjanya ini setiap Rabu dan Sabtu. Jadi yang pasang itu harus terkumpul hingga sebelum jam 6 pagi, karena jam 6 pagi di Singapura akan diundi dan hasilnya nanti di fax ke Indonesia," terang seorang penyidik.
Permainan judi togel ini memang menggiurkan. Bagi masyarakat kalangan ekonomi bawah, hanya dengan memasang Rp 1.000 saja, mungkin bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 60 ribu. Namun, namanya saja judi, hanya bertaruh pada kemujuran semata.
"Iya kalau menang, untung banyak, kalau tidak malah jadi buntung. Rasa penasaran karena belum beruntung itulah yang membuat orang akhirnya melakukan judi terus-terusan," katanya.
Hukum di Indonesia, melarang setiap warga untuk berjudi. Atas perbuatan pidana itu, mereka dijerat Pasal 303 KUHP tentang perjudian.
Sumber : detik.com
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Berita Terbaru
dengan judul Berita Terbaru - Bandar Bandar Togel Dibekuk di 7 Lokasi di Jakarta. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://duni-artikel.blogspot.com/2012/12/berita-terbaru-bandar-bandar-togel.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Tes - Minggu, 16 Desember 2012